Rabu, 09 Desember 2015

Manajemen keanekaragaman

Manajemen Keanekaragaman

Untuk mengetahuai sejauhmana organisasi kita telah menerima, menggunakan dan memiliki komitmen terhadap keanekaragaman sebagai faktor produktif, maka langkah-langkah berikut ini dapat ditempuh, yakni:

· Langkah 1

Pastikan bahwa semua kebijakan personalia kita telah mempekerjakan, melakukan promosi dan kenaikan gaji serta faktor penentu jenjang karir lainnya didasarkan pada kinerja para pekerja. Hindari tindakan diskriminatif yang masih melihat kategori latar belakang etnik dan sejenis lainnya kedalam kebijakan sumber daya manusia organisasi kita. Mengelola keanekaragaman kerja perlu dimulai oleh adanya suatu kebijakan yang kuat dari organisasi tentang kesetaraan. Setelah kebijakan tersebut berlaku, maka organisasi dapat memulai menerapkan langkah-langkah keanekaragaman di seluruh tingkatan organisasi;

· Langkah 2

Gunakan kualifikasi calon para pekerja berdasarkan kualitas pengalaman dan kompetensinya, dan tidak berdasarkan usia atau kategori lain ketika mereka direkrut. Oleh karena itu, ketika kita merekrut tenaga kerja dengan anekaragam kualitas, maka kita tengah berada di jalur yang benar dan menuju pada kemampuan dalam mengelola keanekaragaman dalam organisasi kita;

· Langkah 3

Berusaha mendorong keanekaragaman ketika membentuk tim kerja khusus pada organisasi kita. Sebaliknya, jika seorang manajer membentuk tim kerja yang tidak memanfaatkan keterampilan tenaga kerja yang paling memenuhi syarat, maka kita perlu bersikeras untuk merombak tim kerja tersebut dan berupaya memasukkan semua anggota yang berkualitas;

· Langkah 4

Menangani segala keluhan akibat pilih kasih dan diskriminasi secara serius. Mendorong para pekerja untuk melaporkan semua kasus perlakuan diskriminatif, dan memiliki jalur prosedur dan proses yang pasti untuk menyelidiki dan menangani isu-isu tersebut; dan

· Langkah 5

Membuat program pelatihan triwulanan bagi seluruh pimpinan dan para pekerja tentang manfaat keanekaragaman di tempat kerja, dan sekaligus mendorong diskusi pada sesi pertemuan tentang bagaimana organisasi dapat mengelola keanekaragaman dengan lebih baik di tempat kerja.

Dari uraian diatas, sedikit banyak kita telah mengetahui bahwa jenis kelamin, ras, dan keanekaragaman budaya dapat menciptakan organisasi yang lebih baik. Berdasarkan sebuah penelitian terbaru oleh konsultan jasa profesional Deloitte, menyatakan bahwa, "budidaya keanekaragaman pikiran pada organisasi bisnis kita dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam pemecahan suatu masalah". Para pekerja akan membawa latar-belakang kepribadian dan budaya yang berbeda keatas meja kerja, yang pada gilirannya perbedaan tersebut akan membentuk tentang bagaimana mereka berpikir. Sejumlah orang mungkin akan berfikir analitis, sementara yang lainnya mungkin akan berkembang di zona kreatif. Yang lainnya mungkin menyukai perencanaan yang teliti, dan sebagian lainnya lebih menyukai spontanitas. Dengan bercampurnya berbagai jenis pemikiran di tempat kerja, konsultan Deloitte percaya bahwa organisasi dapat merangsang kreativitas, menambah wawasan, dan meningkatkan efisiensi. Adanya berbagai variasi jenis pemikir dalam suatu organisasi akan membantu dalam penciptaan "groupthink," dan menghindari kecenderungan berbahaya dari tim kerja untuk menerima suatu konformitas kelompok, yang sering mengorbankan pengambilan keputusan yang baik. Banyak organisasi yang gemar menuju konsensus, namun hal tersebut bukan cara terbaik untuk membuat suatu keputusan.